Jumat, 20 Juli 2012

buntil daun pepaya dan bothok mlanding








setiap kali musim mlanding (sejenis lamtoro gung), aku selalu mendapat 'jatah' dari tetangga sebelah rumah yang kebetulan mempunyai pohon mlanding dan biasanya kiriman mlanding dari tetangga sebelah ini cukup banyak hingga kadang-kadang masih ada sisa setelah dimasak bothok.
karena setiap kali dikasih mlanding selalu dibuat bothok, lama-kelamaan pengen juga pengen bikin buntil sendiri karena sekarang sudah cukup susah untuk mendapatkan buntil di pasar.
berhubung sekarang susah mendapatkan daun lumbu / talas, maka akhirnya bikin buntil ini dari daun pepaya yang masih banyak ditemui di rumah maupun di pasar :)

awalnya sih ragu juga untuk membuat buntil daun pepaya ini karena bagiku, aku lebih cocok dengan buntil daun talas yang lembut daripada daun pepaya yang lebih 'keras' ini, tapi berhubung udah lama banget pengen sekali bikin buntil sendiri, jadi ya diniatin aja bikin buntil daun pepaya ini...  :)









untuk resep asli buntilnya aku dapatkan dari sini tapi masih saja aku sesuaikan dengan selera aku disana-sini.
berikut resep ala dwek yaaa....





Buntil
 


Bahan utama  :
daun pepaya / daun talas , rebus sebentar supaya layu
bahan isi:
kelapa muda , parut
teri medan , sesuai selera
mlanding , sesuai selera

Bumbu : 
bawang merah
bawang putih
kencur
jeruk purut
gula jawa secukupnya
garam 
cabe , sesuai selera pedesnya.

bahan kuah :
Santan kental
bawang merah
bawang putih
laos
daun salam
daun jeruk
gula jawa
garam
cabe merah keriting
kemiri
 
Cara membuat :             
haluskan bumbu untuk isi , campur dengan teri , mlanding dan kelapa parut, sisihkan.
 
membuat areh / kuah : 
Haluskan bahan-bahan kecuali daun salam , tumis hingga wangi. 
Masukkan santan , aduk-aduk, biarkan mendidih, aduk-aduk terus sampai agak kental.
 
penyelesaian  :
atur daun pepaya atau penggantinya beberapa lapis (sesuaikan banyaknya daun dan isi). 
Isi dengan bahan isi dan daun salam, lipat rapi supaya isinya tidak kelihatan, ikat dengan tali rafia supaya isinya tidak keluar, bungkus daun pisang , siram dengan kuah santan kental , semat dengan lidi lalu dikukus hingga matang. 


versi dwek :
setelah buntil jadi, kemudian aku bungkus dengan daun pisang dan semat-ujungnya dengan lidi, kukus hingga matang.
masak kembali buntil dengan kuahnya hingga meresap, sajikan buntil dengan siraman kuahnya.

  * dengan cara seperti ini, buntil bisa diangetin kapan saja karena kuahnya yang cukup banyak*









berhubung masih ada sisa mlanding yang cukup banyak, maka aku bikin bothok mlanding kesukaanku aja.





aku biasa membuat bothok mlanding ini dengan udang, tidak dengan teri, nggak tau kenapa koq aku suka sekali bothok mlanding dengan udang dibandingkan dengan teri...

untuk resepnya bisa lihat di mari yaaa... karena resepnya selalu sama setiap kali aku membuatnya  :)







bothok mlanding ini nikmat sekali disantap dengan nasi anget... bisa ngabisin nasi sebakul deeeh, heheheeee.....

tapi ada juga yang kasih tahu kalau bothok mlanding ini enak juga dinikmati dengan sayur bayam lho..... kalau bagi aku ya biasa aja lah, lebih enak dinikmati dengan nasi anget , mantaaaaaaafffff  :D








Selasa, 17 Juli 2012

ketan serundeng







sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan.
kebiasaan / adat di daerah tempat aku tinggal selama ini, setiap memasuki pertengahan bulan Sya'ban, selalu ada 'punggahan,' atau di agama Islam hampir sama dengan Nisfu Sya'ban, dimana kata orang-orang tua jaman dahulu roh para  orang yang sudah meninggal itu naik ke langit atau tidak berada di alam kubur lagi hingga menjelang akhir bulan Ramadhan.
berkaitan dengan hal tersebut , kemudian ada istilah 'nyadran,' dimana keluarga dari para orang mati yang disemayamkan di kuburan setempat datang dengan membawa berbagai macam makanan, kemudian saling bertukar makanan setelah sebelumnya dibacakan doa untuk pada arwah yang dimakamkan di makam tersebut.

adapun pelaksanaan nyadran ini antara satu daerah dengan daerah lain berbeda-beda, tergantung kebiasaan di daerah tersebut, yang penting dilaksanakan selama bulan Sya'ban dan sepertinya setiap daerah juga berbeda-beda acaranya, meskipun hampir mirip satu sama lain.







masih inget jaman dulu (kalau nggak salah waktu masih sekolah di SD)  sewaktu orang tua masih komplit... aku sempat bertanya kepada tetanggaku yang juga sering ikut nyadran di daerahku (kebetulan di ujung timur rumahku adalah pemakaman umum)...

dwek              : kenapa sih kalau nyadran selalu harus membawa makanan ?
tetanggaku    : kan sekalian kirim 'makanan' untuk orang yang sudah meninggal itu...
dwek               : kalau kita ikut nyadran tapi kita nggak bawa makanan boleh nggak ?
tetanggaku     : lha nanti kalau yang lain makan, trus keluarga kita enggak makan sendiri         gimana ? masa' cuma ngliatin aja....
dwek                :  ?!?!?!?!?   jengkel dan geli juga sih sebenarnya....


dan tradisi di kampungku (daerah tempat tinggalku), tetangga-tetanggaku yang mengadakan 'punggahan' selalu membuat ketan serundeng untuk dibawa ke musholla atau masjid disertai dengan pisang dan makanan lain.

sehubungan dengan tradisi punggahan ini, aku paling seneng dengan menu khas ini alias ketan serundengnya.
nggak tau kenapa koq aku suka banget dengan ketan serundeng ini, mungkin karena rasa dan bau serundengnya yang khas, hingga membuatku begitu jatuh cinta.... :) karena terus terang aja, serundengnya berbeda sekali dengan serundeng yang biasa ibuku beli di Solo...

naaahh... berhubung udah lama sekali aku pengen banget bikin serundeng sendiri seperti serundeng kampung kebanyakan ditambah lagi hampir mendekati 'punggahan' alias Nisfu Sya'ban, maka aku coba-coba aja bikin ketan serundeng sendiri.








cekidot ketan serundeng ala aku yuuuk....



Ketan serundeng
 ala dwek


bahan ketan (ukuran suka-suka aja) :
beras ketan
garam
daun pandan
santan secukupnya

cara membuat ketan :
rendam beras ketan kurang lebih 2 jam kemudian cuci bersih dan tiriskan
kukus beras ketan di dalam dandang yang sudah beruap hingga setengah matang , angkat.
campur santan dengan garam dan daun pandan.
tuangi beras ketan dengan air santan hingga rata (air santannya jangan terlalu banyak supaya hasil ketan tidak terlalu lembek), kukus kembali hingga matang, angkat dan sisihkan.








serundeng


bahan :
kelapa (jangan terlalu tua) , parut
garam
bawang merah
bawang putih
ketumbar
gula jawa
daun salam
minyak goreng ,  secukupnya

cara membuat :
panaskan minyak goreng
haluskan garam, bawang merah, bawang putih, ketumbar dan gula jawa , lalu masak hingga harum.
masukkan kelapa parut dan daun salam.
masak / aduk-aduk hingga tingkat kekeringan yang diinginkan.
sajikan ketan dengan serundeng 

* menurut aku, jika serundeng untuk ketan ini ditambahkan daging, maka rasanya kurang cocok, makanya aku membuat serundeng ini tidak memakai daging.
* biasanya, serundeng yang aku terima sebagai kiriman dari tetangga warnanya lebih coklat / gelap lagi...








Selasa, 03 Juli 2012

tahu gejrot








dewasa ini penjual tahu gejrot di semarang cukup banyak di sekolah-sekolah setingkat SMP-SMA, tapi aku sama sekali belum pernah tahu seperti apa sih tahu gejrot itu, heheheee.... *ndeso yaa...*

berawal dari rasa penasan, maka aku lantas membuat tahu gejrot ini, sekadar ingin tahu seperti apa dan bagaimana sih rasanya si tahu gejrot yang jadi jajanan anak-anak sekolah jam sekarang itu :)

resepnya sih aku udah simpen lama banget tapi aku prakteknya baru sekarang :)  karena dulu belum begitu ngerti banyak penjual tahu gejrot di Semarang, jadi aku file aja tuh si resep menunggu untuk dieksekusi :) 
oya, resepnya sendiri aku dapatkan dari milis NCC karena dulu pernah beredar resep tahu gejrot ini, tapi maaf aku lupa ini resep dari siapa karena selain aku modifikasi sesuai dengan aku, aku sendiri waktu itu juga tidak mencatat versi siapa si tahu gejrot ini, jadi maaf yaaa...
tapi yang pasti, semoga si pembuat resep yang aku pakai ini mendapat barokah dari Alloh SWT untuk resepnya ini, amiin.....


berikut tahu gejrot yang aku bikin yaaa....




 TAHU GEJROT

 
Bahan :
Tahu pong (yang kosong dalamnya) , goreng tahu sampai matang  * aku pake tahu kuning biasa*
versi dwek : potong-potong tahu lalu rendam di air dengan bumbu bawang putih dan garam kemudian goreng 
bawang  , iris-iris, goreng  * aku ga pake *

 
bumbu (haluskan) :
4 bh bawang merah
3 siung bawang putih
7 bh cabai rawit * aku pakai 3 biji karena ga doyan pedes :) *
1 sdt garam

bahan kuah :
2 sdm air asam
100 gr gula merah
250 ml air
4 sdm kecap manis
 
cara membuat : 
rebus gula merah dan air sampai gula larut, angkat, saring , Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan ke dalam larutan gula merah bersama air asam dan kecap manis, masak sampai matang dan mendidih.

Penyelesaian :
 tata tahu dalam piring saji, siram kuahnya, taburi bawang goreng (jika pakai bawang goreng)







akhirnyaaaaa..... aku bisa juga ngerasain tahu gejrot yang udah bikin aku penasaran selama ini   * ndeso yo wes ben  :)*




banana bread




kali ini aku bikin cake yang rada 'berat' setelah sebelumnya cuma bikin prol tape aja :) karena memang sudah lama aku pengen banget bikin banana bread ini.

seperti biasa, resep aku dapet dari blog-nya mbak Hesti HH, tapi aku modif sedikit dengan taburan keju parmesan di atasnya.

untuk resep aslinya bisa klik disini atau berikut adalah resep dengan modifikasi sesuai dengan dapur dwek :)









 

BANANA BREAD



 

Bahan :
350 gr buah pisang raja yang matang sekali , cincang halus, campur dengan 2 sdm air jeruk nipis
50 ml susu cair
75 gr margarin
50 gr butter
200 gr terigu
150 gr gula pasir
½ sdt garam
1 sdt baking powder
½ sdt soda kue
100 gr kismis  * aku ga pake*
2 butir telur
chocochip  *versi aku*
keju parmesan , parut untuk taburan  * versi aku*

Cara membuat :
Panaskan oven 350 F/175 C  (aku pakai otang)
Olesi loyang loaf dengan margarin dan ditaburi terigu. Sisihkan.
Panaskan susu cair, margarin dan butter dan garam asal hangat dan mencair saja.
Kocok telur dan gula dengan kecepatan rendah asal gula larut saja ( versi dwek : aku kocok lepas aja) , masukkan campuran terigu, baking powder dan soda kue yang sudah diayak , aduk asal rata , masukkan campuran pisang dan kismis (atau chocochip) , campuran butter, margarin dan susu cair , aduk rata.
Tuang ke dalam loyang, taburi keju di atasnya , panggang sekitar 45-60 menit (tergantung ketebalan kue) atau sampai lidi keluar dalam keadaan kering , angkat.









silakan dicoba, rasanya enak lho.... :)
makasih ya mbak hesti untuk resep-resepnya, semoga selalu bertambah ilmunya.....




Senin, 02 Juli 2012

pisang bakar caramel








pisang penyet caramel ini sebelumnya sudah pernah aku buat, cuma beda di topping nya aja. kalau dulu aku pakenya susu kental manis, tapi kalau yang ini pakai caramel.









untuk caramelnya aku bikin sendiri dari gula pasir yang digosongkan, bukan dari syrup caramel, cuma karena memang aku belum bisa membuat caramel, jadi rasanya masih rada-rada gosong gitu... tapi tetap enak koq... (maksa yaaa... )








naaaa..... kalau yang bawah ini sama persis seperti yang aku pernah aku buat dan aku posting dulu disini  , cuma kalau yang ini  ini kejunya tidak banyak seperti yang aku buat sebelumnya :)  * soalnya lagi ga punya stock keju :)*








tapi apapun topping-nya, yang penting menu ini bisa sebagai alternatif untuk sarapan supaya lebih variatif dan tidak bosan aja dengan menu yang selalu ada atau juga bisa sebagai teman minum teh di sore hari.
 suka-suka aja deh yaaa..... :)










dan itu..... cuma ada 1 permen coklat pemberian dari Anhar keponakanku yang terkecil :)
supaya tidak mengecewakan dirinya, maka aku taruh sebagai hiasan aja dan aku jepret supaya senang... :)