Kamis, 30 Agustus 2012

kue biji ... tribute to mak Doel






kue biji... aku mengenal kue biji ini pertama kalinya dari saudaraku yang akrab aku sapa dengan panggilan 'Mamak' karena ke-9 putranya  memanggil beliau dengan sebutan demikian.

sekilas cerita tentang Mamak atau Mak Doel...
nama asli beliau sebenarnya adalah Ngatiyem, berasal dari Yogyakarta. menikah dengan pria yang bernama Abdurrachman, yang akrab aku sapa dengan panggilan 'Pakde Doel, ' merupakan seorang kontraktor  yang terkenal pada jaman itu, sehingga menjadi orang paling kaya di kampungku. :)

Mamak sebenarnya orang lain bagi aku dan keluargaku, namun karena pada saat orang tuaku pengantin baru, beliau berdua mengontrak rumah di depan rumah Mamak hingga aku berumur 6 tahun.
kebetulan kedua orang tuaku bekerja, jadi pada saat beliau bekerja, aku dan kakakku selain diasuh oleh kedua pembantu kepercayaan orang tua kami juga diasuh oleh keluarga Mamakku, sehingga aku dan kakakku sudah seperti anaknya sendiri karena kebetulan ke-9 anaknya laki-laki semua dan pada saat itu 3 orang cucunya juga laki-laki semua :D.

menurut cerita anak-anak beliau, waktu aku masih kecil, pengasuh kakakku sangat sayang kepada kakakku, sehingga jika aku lapar ingin makan tetapi kakakku belum makan, aku nggak boleh makan dulu, maka jika aku menangis minta makan siang, pengasuhku selalu berlari ke rumah Mamak untuk meminta sepiring nasi untuk makan siangku :)

dan karena agama yang kuat pada keluarga Abdurrachman ini, maka pada masa kecilku, pakde Doel ini membuat sebuah Taman Kanak-kanak di daerah tempat tinggalku dan hingga sekarang TK rintisan pakde Doel ini terkenal dengan TK Aisyiah Bustanul Athfal XX Semarang.
semoga Alloh swt selalu memberikan pahala tanpa putus kepada beliau , amiiin...



kembali lagi ke kue biji...
kalau tidak salah, kue biji ini berasal dari daerah selatan (Magelang, Yogya dan sekitarnya) karena jika lebaran tiba, saudaraku yang berasal dari daerah tersebut selalu membuat kue biji ini.

kue biji ini rasanya biasa saja karena terbuat dari bahan yang sederhana juga bahkan tanpa mikser tapi rasanya cukup membuat kangen , mungkin karena jarang dan bukan seperti kue-kue kebanyakan yaaa...

aku bisa membuat kue biji ini juga karena Mamak, karena ketika selepas SMA dan usia Mamak sudah cukup tua sehingga beliau tidak sanggup lagi untuk membuat kue biji pada saat lebaran tiba, maka aku selalu dipanggil ke rumahnya untuk membuat kue biji bersama Ririn, salah seorang cucu perempuan Mamak yang rumahnya di depan rumah beliau dan dari situlah kemudian aku bisa membuat kue biji sendiri.


oya, kebetulan tanggal 16 Desember 2011 yang lalu Mamak telah meninggal dunia di usia sekitar 95 tahun  (Al Fatikhah untuk Mamak) dan lebaran di tahun 2012 inilah aku beserta seluruh keluarga besar Mamak merayakan lebaran tanpa Mamak untuk pertama kalinya, maka... untuk tetap selalu mengingat beliau aku membuat kue biji ini pada saat lebaran kemarin karena di setiap lebaran, aku dan keluargaku selalu berkunjung ke rumah Mamak untuk sungkem kepada beliau dan pada saat itulah aku bisa menikmati kue biji yang selalu terhidang diantara kue-kue modern lainnya, meskipun sudah bukan Mamak sendiri yang membuat.





mau tahu bagaimana cara membuatnya ??


cekidot yaaa...




KUE BIJI

versi dwek


bahan :

1 kg tepung terigu
200 gr margarine
2-3 butir telur
400 gr gula atau sesuaikan manisnya
garpu , untuk mencetak
minyak goreng , untuk menggoreng


cara membuat :

aduk semua bahan hingga tercampur rata.
ambil sedikit adonan, letakkan di bagian belakang garpu , ratakan sambil tekan sedikit, gulung.
lakukan hingga adonan habis, goreng hingga matang.

mudah sekali bukan cara membuatnya ??



kalau teman-teman masih bingung bagaimana cara mencetaknya, berikut saya sertakan step by stepnya yaaa....











sekedar info aja...
tangan dan jempol di atas yang lagi kerja bikin kue biji itu tangan aku lho....
ternyata jari jemariku cukup bagus juga yaaa... wkwkwkkkk........




berikut kue biji yang sudah jadi









sebenarnya kue biji ini enak juga dinikmati di waktu luang sebagai camilan , tidak hanya di saat lebaran saja.

Rabu, 29 Agustus 2012

puding sutera pelangi




cukup lama juga tidak ada event di milis NCC, namun karena belakangan marak beraneka jenis makanan yang serba rainbow atau pelangi maka bulan ini diadakanlah sebuah event dengan tema rainbow.

karena takut gagal (selalu nggak sukses jika bikin cake) dan dengan alasan susah bikin per layernya, maka puding sutera
pelangi ini aku buat untuk berpartisipasi di ajang Rainbow Week NCC  

untuk membuat puding sutera rainbow ini ternyata cukup susah dan memakan waktu karena untuk membuat tiap lapisannya harus menunggu agak dingin dahulu, baru dituangkan lapisan berikutnya.








langsung aja ke resepnya ya...




Puding Sutera Rainbow
ala dwek


bahan :

2 bungkus agar-agar bubuk putih
2000 ml air
gula pasir secekupnya   * manisnya sesuai selera*
pewarna sesuai selera  * dwek pakai pasta strawberry, grape, pandan, lychee, moccha dan blewah yang diblender*
cetakan sesuai selera bentuknya,  yang sebelumnya sudah dibasahi air matang terlebih dahulu

cara membuat :

masak agar-agar bubuk, gula dan air.
aduk-aduk hingga mendidih, angkat
ambil beberapa bagian dan beri pewarna sesuai selera.
tuang satu warna di loyang yang telah disiapkan, tunggu hingga lapisan atasnya berkulit.
tuang warna berikutnya dan tunggu hingga lapisan atasnya kembali berkulit dan lakukan hingga adonan agar-agar habis, dinginkan dan masukkan ke dalam lemari es.
potong-potong sesuai selera dan siap disajikan.



  *  cara dwek :
aku buat 1 bungkus agar-agar terlebih dahulu dan diberi warna sesuai selera, tuang ke loyang hingga adonan pertama habis sambil menunggu dingin, baru kemudian membuat adonan agar-agar selanjutnya dengan pembagian warna yang sama.



silakan dicoba ya teman-teman.....


Selasa, 28 Agustus 2012

jangan jipan utawa sayur labu siam



jipan atau dalam bahasa Indonesia nya adalah labu siam sering kita gunakan untuk memasak atau membuat sayur, diantaranya sayur lodeh, sayur asem dan sayur jipan alias sayur labu siam yang merupakan sayur utama di sego liwet di daerah Solo atau nasi ayam di daerah Semarang.

aku dan ibundaku merupakan penggemar berat sayur jipan ini, jadi setiap kali ibu memasak sayur jipan , aku selalu minta jipan atau labu siamnya yang banyak. tapi ibuku selalu membuat sayur jipan ini dengan tambahan krecek padahal aku tidak suka dengan krecek.


mau tau cara memasak sayur labu siam ini ?

cekidot cara yang biasa aku dan ibundaku pakai yaaa....



SAYUR JIPAN (LABU SIAM)
ala dwek & keluarga


bahan :
labu siam , iris-iris panjang seperti korek api
santan
air
krecek  *optional*
minyak secukupnya , untuk menumis

bumbu (haluskan) :
bawang merah
bawang putih
cabai merah
cabai merah , potong-potong
garam


cara membuat :
 remas-remas labu siam dengan garam, biarkan beberapa menit kemudian cuci bersih dan sisihkan.
sementara itu masak air di panci.
tumis bumbu halus hingga wangi, tuang air dan campurkan ke dalam air di dalam panci.
masukkan labu siam dan masak hingga agak empuk.
setelah agak empuk, tuangi santan dan masak hingga mendidih dan matang, angkat dan sayur labu siampun siap disajikan.



seperti inilah jangan jipan atau sayur labu siam yang digunakan untuk kelengkapan sego liwet di solo itu...











 

krupuk sambel , jajanan favorit saat nonton layar tancep... :)








krupuk sambel ini merupakan jajanan favorit saat aku masih kecil di saat melihat layar tancep di balai desa.

yaaa... sewaktu aku masih kecil kira-kira umur 4-6 tahunan, di kampungku di daerah Jangli Semarang setiap waktu tertentu selalu ada layar tancep dan kebetulan saat itu kami tinggal di rumah kontrakan yang tidak jauh dari balai desa tempat layar tancep itu diadakan.

karena masih kecil dan jaman itu masih langka sekali bioskop, maka jika ada layar tancep pasti banyak sekali warga yang datang ke balai desa, entah untuk melihat layar tancepnya atau cuma sekedar refreshing dan membeli jajan, tapi yang pasti... setiap ada layar tancep  suasana pasti ramai... 







waktu itu,  aku selalu melihat layar tancep bersama dengan kakak semata wayangku dan juga pengasuhku. kadang-kadang kami tidak melihat layar tancep itu sampai usai, bahkan jika waktu putarnya cukup malam, kami pulang ke rumah sebelum layar tancep dimulai, yang penting perut sudah kenyang karena jajan :D

dan salah satu jajanan favorit kami saat itu adalah krupuk sambel.
masih ingat betul saat kami membeli krupuk sambel itu... krupuknya dihancurkan agak besar dan diberi sambel yang entah terbuat dari apa, pokoknya enak sekali rasanyaaa... dan bikin ketagihan hingga sekarang. 
harganya aku udah lupa berapa rupiah sepiring seng kecil karena aku jarang banget dibawain uang waktu itu (uang selalu dibawa kakak atau pengasuhku), tapi yang pasti, setiap ada layar tancep di balai desa, kami tidak pernah melewatkan untuk membelinya.






sekarang... aku sering membuat sendiri duplikat dari krupuk sambel itu dari krupuk goreng pasir dan sambal yang mirip dengan sambal rujak.
kebetulan aku penyuka berat krupuk goreng pasir , meskipun sekarang tidak mungkin krupuk tersebut benar-benar digoreng dengan pasir, tapi rasanya tetep mak nyoooossss deeeh..... :)

bagi teman-teman yang ingin membuat krupuk sambel ini, silakan saja, gampang cara membuatnya dan enak banget lho rasanya.... :)


kalau yang di bawah ini... krupuk sambel yang pertama dan coba aku potret... jelek banget yaaaa.... :(








Senin, 27 Agustus 2012

belajar bento







karena sering melihat bento bersliweran di FB maupun di blog teman-teman , akhirnya pengen juga belajar untuk membuat bento.

awalnya sih iseng aja , tapi waktu lagi membentuk nasi goreng ini menjadi bulatan, koq akhirnya kepikiran juga untuk belajar bento... dan akhirnya jadilah bento nasi goreng ala 'dapur dwek' ini.


maaf ya teman, masih jueleeeek buanget :(   , namanya juga baru belajar yaaa....






cheese ball








lebaran ini pengen kasih 'sesuatu' untuk teman-teman kerja karena kebetulan 'my team work' itu berjenis kelamin pria semua, yaitu 2 orang sales, seorang driver dibantu dengan seorang helper,  jadi mau nggak mau, sebagai seorang wanita di sarang penyamun, heheheee..... aku kasih gift lebaran untuk merek.


karena males bikin kastengel yang berbentuk batang alias klasik, maka
aku bikin aku bentuk bulat alis cheese ball aja supaya cepat kelar dan juga stoples cepat penuh :D









resep yang aku pakai masih memakai resepnya NCC tanpa ada perubahan sama sekali dan sudah pernah aku posting disini, jadi yang ingin membuat, silakan klik aja link tersebut (males nulis lagi)  :D















 

Kamis, 16 Agustus 2012

es blewah dan pisang bakar keju , teman berbuka puasa








 
jelang hari-hari terakhir di bulan Romadhon ini, aku berbuka puasa dengan yang gampang-gampang aja karena memang pada dasarnya aku tidak begitu mau direpotkan dengan menu buka puasa, seadanya ajalah...
bukannya malas, tapi karena seharian aku bekerja dan hanya ada waktu jika hari libur saja, jadi setiap kali berbuka puasa, ya selalu seadanya aja... :) 







karena kebetulan di Semarang lagi musim blewah , maka aku membeli blewah di pasarPeterongan selepas pulang kerja dan alhamdulillah dapat harga yang cukup murah , yaitu Rp 2.000,- sebiji.
kebetulan juga di penjual pisang langganan juga lagi ada pisang raja yang tidak begitu kecil dan jelek , ya sudah aku beli aja...
biasalah kalau wanita itu selalu lapar mata jika berbelanja, tapi kalau aku lapar matanya kalau lagi di pasar tradisional, hahahaaaa.....







kali ini untuk es blewah yang aku bikin, tidak menggunakan sirup tetapi cukup gula pasir saja karena aku lebih suka es blewah yang menggunakan gula pasir dan pisang bakarnya cuma aku panggang di teflon aja, kemudian aku taburi keju parut di atasnya karena keterbatasan waktu setelah seharian aku membuat cookies.







 untuk membuat es blewah, dulu udah pernah aku pisting, bisa klik disini dan untuk membuat pisang bakarnya silakan liat aja dimari atau yang ini, terserah mau pakai topping yang mana...


oya, ini postingan aku terakhir di bulan Romadhon, sedikit banget yaaa....

iya karena selama bulan Romadhon ini aku nggak sempet nge-blog karena lagi males aja, heheheee....

untuk semua kekhilafan dan kata-kata yang tidak berkenan yang terselip di blog saya ini, saya mohon maaf lahir dan batin ya temans...

semoga kita bisa kembali 'bersih' setelah berpuasa sebulan penuh...











Selasa, 14 Agustus 2012

es campur







kali ini aku membuat menu untuk buka puasa adalah es campur.

es campur yang biasa aku bikin ini simpel banget, cuma blewah (jika lagi musim dan kebetulan sudah 3x bulan Romadhon ini sedang musim blewah), kolang kaling, cincau hitam (irengan ~ orang Semarang selalu sebut), irisan roti tawar, tape (jarang banget karena aku tidak begitu suka es campur pakai tape), susu kental manis , sirup dan es batu yang dikepruk.
aku memang sengaja tidak menambahkan air karena nantinya es batu akan mencair dengan sendirinya, sehingga tidak akan ada banyak air... (ya iyaa laaaah.... :D) 









dinikmati saat buka puasa setelah berpuasa seharian penuh di musim kemarau yang terik ini ,  alhamdulillah segernyaaa.....

 nggak enak pun tetep bilang enak ya.... kan buatan sendiri, heheheee.....


tahu petis








bukan orang Semarang namanya kalau tidak mengenal tahu petis...
yaaa... kota Semarang selain dikenal dengan lumpia-nya, juga dikenal dengan aneka gorengan yang dijual di gerobak di pinggir jalan dan yang terkenal adalah tahu petisnya.

nggak tau kenapa saudara-saudaraku (terutama saudara dari ayah)  suka sekali dengan tahu petis. setiap kali mereka ke Semarang, selalu disempatkan untuk membeli tahu petis atau jika memungkinkan, kami akan membawakan petis mentah sebagai buah tangannya supaya mereka bis amembuat sendiri di rumah.

petis yang digunakan untuk membuat tahu petis Semarang ini menurut aku berbeda sekali dengan petis yang berasal dari Surabaya, karena setahu aku... petis yang digunakan adalah petis udang yang murah atau curah , bukan petis udang yang mahal dan asli dari Surabaya itu, sehingga rasanya pun khas.

aku biasa membuat petis kangkung maupun tahu petis dengan petis udang yang murah (harganya kalau nggak salah 2500 sebungkus kecil , mungkin 100 gram) karena jika menggunakan petis udang yang asli dari Surabaya itu rasanya sudah berbeda :)

sekarang ini aku udah jarang beli tahu petis di penjual gerobak pinggir jalan karena dewasa ini kalau beli tahu petis, mereka suka kasih petis sedikit banget, jadi kadang nggak kerasa petisnya...  mungkin karena penjualnya takut kalau yang makan pada belepotan petis kali yaaaa... hahahahaaaaa.....

untuk membuat tahu petis ini sangatlah mudah dan bahan yang dibutuhkan pun tidak terlalu banyak, cukup dengan petis udang, bawang putih , garam dan air, sedangkan untuk tahunya, bisa menggunakan tahu putih , tapi aku biasa menggunaan tahu pong yang digoreng dulu sebelumnya.

setelah petis dan bumbu dimasak (jangan terlalu kental karena pada saat dingin , petis akan mengental dengan sendirinya) serta tahunya digoreng, kemudian belah tahu menjadi 2 bagian tidak terputus dan isikan petis sesuai selera (mau diisi petis banyak atau sedikit suka-suka aja deh... :D )








jika masih ada petis sisa, aku biasa membuat mendoan dan aku olesi dengan petis, kemudian aku tangkupkan dengan mendoan yang lain seperti yang biasa aku beli di gerobakan itu... jadinya mendoan petis deh..... :)

dinikmati saat berbuka puasa sambil nyeruput teh anget, alhamdulillah nikmatnyaaaa.... :)