Rabu, 27 Juni 2012

kolak waluh (labu kuning)








waluh yang dalam bahasa Indonesia-nya sama dengan labu kuning ini enak banget jika dimasak kolak dan nggak tau kenapa aku suka sekali dengan kolak waluh atau labu kuning dibandingkan dengan kolak pisang,meksipun sama-sama suka tapi aku lebih suka kolak waluh ini.
apa karena kalau makan kolak waluh ini bisa asyik sambil nyisipin bijinya seperti kalau kita makan kwaci yaaa... nggak tau juga deh, pokoknya suka aja :)







dulu... waktu nganterin Ibunda 'nyadran' ke daerah Juwana sana, pulangnya selalu mampir ke pasar Juwana dan tiap kali ada waluh aku selalu beli karena waktu itu aku jarang sekali ke pasar, jadi aku bela-belain beli waluh dari Juwana dengan naik bus umum, hehehheee... 
tapi sekarang setelah aku sering dan suka banget keluar masuk pasar, aku beli waluhnya di Semarang aja atau di pasar deket rumah.


beberapa waktu lalu aku dikasih waluh sama tetangga yang kebetulan punya pohonnya dan kalau punya waluh, aku pasti bikin kolak, jarang aku masak selain kolak, nggak tau kenap, udah jatuh cinta kali yaaa.... :)







berikut kolak waluh yang biasa aku bikin yaaa....










Kolak waluh (labu kuning)
ala dwek

bahan :
waluh / labu kuning
air secukupnya
1 gelas santan kental
garam
gula jawa
gula pasir
daun pandan

cara membuat :
kupas labu kuning, potong kotak-kotak selanjutnya cuci bersih dan tiriskan.
masak air bersama garam, gula jawa, gula pasir dan daun pandan hingga mendidih.
jika air telah mendidih, masukkan potongan labu kuning , kemudian masak hingga waluh / labu kuning agak lunak. 
selanjutnya masukkan santan kental, aduk-aduk hingga mendidih kembali , matikan api , angkat dan kolak labu kuningpun siap untuk dinikmati.

lebih nikmat jika disajikan dingin.






setiap bulan Romadhon tiba, aku selalu menyempatkan untuk memasak kolak waluh kesukaanku ini untuk buka puasa.

suueeegeeeeerrrr... rasanya jika berbuka puasa dengan kolak waluh yang dingin....  :)




Senin, 25 Juni 2012

sate kere







sate kere ... merupakan sate yang terbuat dari tempe gembus, yaitu tempe yang terbuat dari ampas kedelai sisa pembuatan tahu.

dinamakan sate kere karena konon katanya (ah, kayak lagunya Alam aja yaa... :D) sate kere yang terbuat dari tempe gembus ini hanya dinikmati oleh masyarakan 'kaum bawah' yang tidak mampu membeli sate daging konsumsi orang-orang kaya, karena dalam bahasa Jawa 'kere' artinya adalah miskin :(  , namun seiring dengan perkembangan jaman...  sajian sate kere kini lebih lengkap (komplit) tidak hanya sate tempe gembus saja, tetapi juga ada sate jeroan dan sate daging, sehingga dapat mengangkat pamor tempe gembus (bener nggak ya ?) :)
Sambel sate kere ini berbeda dengan sambel-sambel sate yang lain karena mempunyai rasa yang sangat khas dimana di dalam sambel satenya terdapat daun jeruknya sehingga rasanya segar...







bersyukur sekali kedua orang tuaku dulu dibesarkan di kota Solo yang sarat dengan kulinernya yang terkenal enak-enak, sehingga sedikit banyak aku bisa mengerti dan kadang juga merasakan makanan-makanan tempoe doeloe jaman kedua orang tuaku dan tak jarang pula beberapa bulan sekali dalam setahun kami sekeluarga juga berkunjung ke kota Solo, sekedar mengunjungi saudara bahkan menengok rumah peninggalan bude (kakaknya ibu) dulu dan beruntung pula, dulu masa kecil dan remaja Ibunda dihabiskan di daerah Kalitan, sehingga dulu aku sering berkunjung ke rumah kakek dan nenek di daerah Kalitan serta tak jarang pula kami selaku anak, menantu dan cucunya sering mendengar kisah Ibunda tentang Kalitan jaman dulu.  Tapi sayangnya, sudah sekian tahun keluarga kami di Kalitan diharuskan pergi dari daerah Kalitan, jadi sekarang sudah tidak ada lagi rumah tua di Kalitan dan tak ada kenangan yang tersisa tentang Kalitan karena dulu waktu pindahan dari rumah Kalitan aku masih kecil (SD).






balik lagi ke sate kere... tempe gembus yang aku buat untuk sate kere sebelumnya aku bumbui dan masak dengan bumbu bacem dulu supaya rasanya lebih enak, serta telah disesuaikan dengan dapur dwek.

cekidot di resepnya aja ya....




Sate Kere  
ala dwek


bahan :
tempe gembus
tempe kedelai * dwek*
usus ayam *optional*
daging sapi * optional*
jeroan sapi  * optional*
tusuk sate

bumbu halus :
bawang merah
bawang putih
ketumbar
gula jawa
garam
asam
air

Sambel sate  (tumbuk halus dan campur menjadi satu) :
bawang putih
daun jeruk
 garam
kacang tanah , goreng, tumbuk halus
gula jawa, secukupnya
asam sedikit 
air ,  secukupnya

Pelengkap :
bawang merah, iris-iris tipis
cabe , iris-iris

cara membuat :
potong-potong tempe gembus dan tempe kedelai sesuai selera (kalo menurut Ibundaku... jaman dulu sate kere yang terbuat dari tempe gembus itu irisannya sebesar tempe kedelai yang dibungkus daun per-satuan itu, tapi yang aku buat ini bermacam-macam irisannya, ada yang aku potong dadu, ada yang aku potong memanjanga dan ada juga yang kotak seperti versi Ibundaku)
masak tempe dan bahan sate dengan bumbu hingga bumbu meresap dan air tinggal sedikit.
setelah  matang, matikan api dan biarkan dingin.
tusuk-tusuk bahan sate, kemudian bakar di atas bakaran sate, biarkan matang tapi tidak gosong.
sajikan sate kere dengan bumbu kacang dan taburan cabe dan bawang merah.

 
  oya, sajian sate kere ini aku ikutsertakan di IDFB # 5   dengan tema 'Sate'









dan sate kere ini juga aku ikutsertakan IFP di blognya mbak Tata








semoga tempe gembus makin dikenal.....  :)


Rabu, 20 Juni 2012

muffin tape blueberry (gagal lagi) ... :(



ga tau kenapa 2x aku membuat muffin tape dengan resep yang sama dari mbak Diah Didi tapi selalu aja gagal karena hasilnya lebih cenderung ke prol tape, padahal yang aku buat kali ini udah sesuai dengan resepnya.
 apa karena aku masih belum bisa membaca resep dan mengartikan jumlah dari tape-nya ya ??? * bingungdotcom*








masih dari resep yang sama disini , cuma bedanya kali ini aku tambahkan selai blueberry aja dan hasilnya ya seperti itu, lebih ke prol tape yaaa.... :( 
maksud hati siyh pengen berkreasi ,  tapi apa daya..... tidak sanggup aku berkreasi dengan muffin... 

apa mungkin aku belum berjodoh dengan muffin resep ini yaa.... * ngelesdotcom*  :)







tahu , tempe dan gembus bacem



setelah postingan sebelumnya tentang gembus goreng, maka postingan kali ini adalah lauk-pauk lengkap sehari-hari, yaitu tahu, tempe dan gembus bacem.

untuk membuat bumbu bacemnya pasti semua sudah tau yaa... tapi baiklah akan aku tulis lagi resep bacem ala dapur dwek berikut ini






TAHU , TEMPE dan GEMBUS BACEM
ala dapur dwek


bahan :
tahu , tempe , gembus  * bisa ayam atau lainnya*
air (bisa pakai air kelapa)
daun salam
sedikit asam

bumbu halus :
bawang merah
bawang putih
garam
ketumbar
gula jawa 
gula pasir  *optional*

cara membuat :
masak bahan yang akan dibacem (tahu, tempe, gembus, dll) bersama dengan bumbu halus, air, daun salam dan salam  hingga air menyusut, angkat.
sebelum disajikan, goreng terlebih dahulu dan dapat disajikan sebaik lauk atau dinikmati biasa dengan cabe rawit.

mudah bukan ?











Selasa, 19 Juni 2012

kimpul





kimpul , merupakan  salah satu jenis jananan jaman dahulu, sejenis dengan uwi dan gembili danbisa juga disebut makanan pengganti nasi seperti halnya kentang dan umbi-umbian yang lain.
dewasa ini, aku sudah agak jarang menemui kimpul di pasar-pasar tradisional, kalaupun ada, penjualnya hanya tertentu saja, tidak semua penjual menjajakan kimpul ini.

setiap ada kimpul, aku selalu membeli , nggak tau kenapa koq aku seneng banget dengan kimpul, kalau uwi dan gembili sih... aku jarang bahkan hampir tidak pernah menjumpainya di pasar tradisional.






jika ada yang menjual kimpul yang sudah masak, aku selalu membeli, paling cuma Rp. 2.000,- aja, yang penting untuk mengobati rasa kangen dan kepengen, tapi tak jarang pula aku membeli kimpul yang masih mentah dan aku masak / kukus sendiri.
lumayanlah membeli kimpul mentah karena bisa memilih kimpul yang ukurannya sesuai dengan keinginan kita... :) 









naaaaaaa..... kalo kimpul yang aku foto itu, aku beli mentah, kemudian aku kukus dengan ditambahkan garam sedikit, tunggu beberapa saat sampai matang, kemudian angkat, dinginkan dan siap untuk dinikmati.
mudah bukan ???  :)




juice kweni









buah kweni masih sodaraan dengan buah mangga dan pakel (bahasa Indonesianya apa ya ?), namun menurut aku... buah kweni mempunyai bau yang sangat khas, yaitu wangi utawa harum, berbeda dengan buah mangga ataupun pakel.
dan sependek pengetahuanku sih... buah kweni ini warna kulitnya tetap hijau meskipun sudah matang, sedangkan mangga kulitnya akan berubah menjadi kuning jika sudah matang , sedangkan pakel kalau tidak salah cenderung orange atau agak abu-abu yaaa.... aku sudah lupa soalnya aku ngerti buah pakel itu terakhir kali sekitar umur 8 th, itupun karena tetangga depan rumah mempunyai pohonnya tapi sudah lama sekali ditebang :)


sebenernya sih di rumah tidak ada pohon kweni, yang ada cuma pohon mangga, tetapi di belakang rumah , tepatnya di halaman tetangga belakang rumah ada pohon kweni dan batangnya sampai ke halaman rumah belakang, jadi setiap kali musim kweni, kami selalu menunggu kalau-kalau ada buah kweni yang jatuh di halaman rumah karena kebetulan tanah tersebut tidak berpenghuni alias tanah kosong, hahahaaa....

kebetulan beberapa hari ini ada tukang yang lagi kerja di rumah bagian belakang dan kebetulan juga lagi musim buah kweni, maka pada saat kweni jatuh, kami bisa menikmati buah kweni tersebut dan aku buat juice aja karena lagi males beli buah untuk dibikin es buah atau es campur. 

oya, aku kayaknya nggak bisa deh motret yang namanya juice atau puding di dalam gelas... soalnya bolak-balik motret ya tetep aja hasilnya seperti itu, ga bisa seperti foodie blogger yang lain... :(
ajarin dong mbak-mbak, tehnik motret juice atau minuman dalam gelas.... :)

liat nih hasil jepretanku.....







Senin, 18 Juni 2012

lontong pecel









keluarga-ku sering banget diberi oleh-oleh sambel pecel instant dari tetangga ataupun dari temannya kakak, jadi selalu ada stock sambel pecel di lemari es.

beberapa waktu yang lalu kebetulan di rumah lagi ada stock sambel pecel instant dan lagi musimnya sayuran 'cipir,' entah bahasa Indonesianya apa, pokoknya di daerahku nyebutnya cipir :) dan aksu suka sekali dengan cipir ini, makanya waktu pulang kerja dibela-belain mampir pasar Peterongan untuk mencari 'sisa' cipir ini karena pengen banget bikin pecel pake cipir... :)

dan alhamdulillah masih kebagian 2 ikat cipir, langsung aja aku beli dengan tawar-menawar seperti biasa antara penjual dan pembeli :)
 sesampainya di rumah, cipir tersebut aku bersihkan dan potong-potong  kemudian aku simpan di lemari es ,  baru esok paginya sayuran tersebut aku masak (rebus) dan aku buat pecel sebagai sarapanku.

langsung aja setelah selesai menyiapkan sayuran tersebut, kemudian aku siapkan sambel pecel-nya , tinggal ambil sebanyak sambal yang akan kita pakai, tuangi air, aduk-aduk rata dan jadilah sambel pecelnya.....

kebetulan aku ada lontong (karena memang pengennya pecel lontong), jadi aku bikin pecel lontong aja, tapi kalau mau pakai nasi silakan saja, yang penting sesuai dengan selera kita, dan  jadilah 'pecel lontong lengkap dengan karag (krupuk) gendar' ala chef dwek :)






Kamis, 14 Juni 2012

lentho ... jatuh cinta pada gigitan pertama :)










dari kecil dulu aku kenal lentho (atau mentho ya namanya ?) terbuat dari singkong yang diparut halus dan diberi kacang tholo, tapi beberapa tahun lalu, aku baru ngerti lentho yang pakai kacang tanak dan mungkin juga dibuat dari singkong di Boyolali, tepatnya di warung soto 'Mbok Giyem,' itupun juga oleh-oleh dari ibu dan kakakku yang sedang bepergian ke Klaten dan mampir sarapan di warung soto tersebut.

saat hendak mencobanya, ibuku sempat berkata ' hati-hati lho... itu atos (keras) sekali,' tapi begitu aku menggigitnya, koq aku jadi suka banget dan pengen terus yaa...
nggak tau kenapa, waktu menggigit lentho kacang tanah itu, koq kayaknya ada sensasi gimana nyaaa... gitu, berbeda dengan lentho dari kacang tholo, yang lama-kelamaan kalau dibiarkan aja jadi lembek :)

setiap kali ke solo (kalau dengan ibunda, selalu naik bus bumel karena kebetulan kami berdua tidak tahan AC), sebisa mungkin aku menyempatkan diri mencuri waktu saat bus tersebut berhenti di terminal Boyolali untuk menaik dan turunkan penumpang, kebetulan juga kami cukup kenal dengan kondekturnya karena kami cukup sering naik bus mereka, sehingga dia sudah hafal dengan kami :)







mungkin teman-teman ada yang tau ya... lentho jenis ini apakah bahan bakunya persis dengan lentho dari kacang tholo yang agak lembek jika dingin itu ??
kasih tau aku dong......... 


Rabu, 13 Juni 2012

choco bread pudding




pertama kali liat choco bread pudding ini di blog-nya mbak Hesti Syaifuddin kayaknya enak banget, nyoklat banget geetooo..... jadi pengen banget bikin deh...

tapi nggak tau kenapa pas bikin pudding ini beberapa waktu yang lalu, hasilnya tidak bisa set & enak seperti di resep , usut punya usut, ternyata roti tawar yang aku pake berbeda dengan roti tawar yang dipakai mbak Hesti karena aku pakai roti tawar biasa (agak tipis) yang dijual keliling itu, bukan jenis roti tawar yang agak tebal, meskipun jumlah roti tawarnya udah aku tambahi, tapi teteup aja deh banyak cairannya ga bisa set....

bagi temen-temen yang pengen bikin, bisa tengok langsung ke resep aslinya disini yaaa... karena di bawah ini adalah resep yang udah aku modifikasi sesuai dengan isi di dapur dwek :)




 


Choco Bread Pudding

:  majalah Sedap dengan perubahan dari Hesti Kitchen dan juga dwek


Bahan :
4 lembar roti tawar ( pake whole meal  agak besar dan padat, kalo roti biasa  sekitar 5 potong,buang pinggirannya)  *dwek pakai 5 lembar roti tawar berkulit*
400 ml susu cair
¼  sdt garam
15 gr cokelat bubuk *dwek ganti pakai DCC*
75 gr gula pasir
3 butir telur
1 sdm mentega tawar, lelehkan
1 buah vanili pod, keluarkan isinya  *dwek pakai vanilli bubuk*
 75 gr dark chocolate, cincang kotak kecil  * dwek pakai chocolate couvouture*

Bahan pelengkap : (dwek ga pakai)
saus cokelat
krim

Cara membuat :
Sobek sobek roti menjadi potongan yang kecil
Di wadah yang lain campur susu, cokelat bubuk, telur, garam, gula, vanili , aduk rata menggunakan whisk , saring , tuang ke dalam wadah roti tawar , aduk hingga rata, tambahkan butter leleh dan cincangan cokelat, aduk lagi asal rata (versi dwek : lelehkan cincangan DCC dengan sedikit susu)
Tuang di wadah / pinggan tahan panas yang sudah dioles butter,  panggang selama sekitar 35 - 45 menit sampai set dengan panas 180 C , angkat. Sajikan hangat-hangat dengan saus cokelat atau krim kental


 di bawah ini adalah gambar choco bread pudding-ku yang banyak banget cairannya seperti laharnya mbah Maridjan di Gunung Merapa beberapa waktu yang lalu yaaa..... :D





Selasa, 12 Juni 2012

pisroti




sebenernya sering banget aku membuat pisroti ini karena memang sering banget tersedia roti tawar di rumah.
jika sudah beberapa hari di kulkas tanpa ada yang menyentuh, pasti deh aku bikin pisroti ini.

dalam membuat pisroti ini, aku lebih senang jika roti tawarnya adalah roti tawar yang berkulit karena rasanya enak banget jika menikmati pisroti ini dengan roti tawar yang ada kulitnya, kayaknya ada sensasi gimanaaaa.... gitu, heheheee....






biasanya sih, jika membuat pisroti selalu kulakukan di sore hari menjelang malam alias sepulang kerja karena sepulang kerja aku selalu mampir ke 'pastrad' Peterongan yang selalu kulewati tiap pergi dan pulang kerja, sambil liat-liat yang kayaknya enak untuk dimasak, aku juga membeli sebungkus kelapa parut seharga Rp. 1.000,- untuk membuat santannya itu, sesampainya di rumah tinggal nyari daun pandan karena kebetulan aku menanam sendiri pohon pandan di belakang rumah dan menyiapkan segala keperluan untuk membuat pisroti ini, setelah selesai semua dan saat dalam proses mengukus, maka kutinggal mandi, selesai mandi jadilah pisroti ku, praktis kan caraku ??? ^_^

untuk membuat pisroti ini, dulu aku udah pernah posting yaa... tapi aku lupa itu resep dari siapa dan aku dapatkan darimana (maaf ya untuk yang punya resepnya),  jadi silakan aja klik berikut ini , meskipun kadang-kadang saat aku membuat pisroti ini suka aku tambahkan potongan pisang jika kebetulan aku lagi ada stock pisang.
dan biasanya pula, pisroti ini sering dijajakan dengan cara dibungkus dengan daun pisang, tapi aku biasa buat di wadah kecil aja (yang penting muat di dandang pada saat dikukus) dan menikmatinya dengan cara disendokin di gelas.

pokoknya suka-suka kita ajalah yaaa.....  :)







oya, pisroti ini bisa dinikmati saat masih hangat ataupun dalam keadaan dingin karena biasanya setelah matang saat kubuat, kutunggu dingin dulu kemudian aku masukkan ke lemari es , aku tinggal tidur semalam dan besok paginya baru aku nikmati sebagai pengisi perut menjelang berangkat kerja alias pengganti sarapan, heheheeee.....



gembus goreng




 

gembus... bisa jadi merupakan konsumsi 'kaum bawah' karena terbuat dari ampas kedelai dari pembuatan tahu.
meskipun begitu, gembus ini bisa menjadi makanan / cemilan maupun masakan yang cukup variatif, mulai dari digoreng biasa, dibacem ataupun dibuat oseng-oseng.
dewasa ini, gembus sering dijual di gerobak-gerobak gorengan sehingga jika cukup lama tidak mengkonsumsi gembus, maka akan menjadi kangen bagi sebagian orang yang menyukainya.

karena sudah cukup lama tidak memasak gembus, maka kali ini aku mencoba membuat gembus goreng aja karena kadang-kadang aku juga membeli gembus goreng ini di gerobak gorengan di pinggir jalan meskipun cuma 2 potong aja... :)

untuk membuat gembus goreng ini cukup mudah karena bumbunya hampir sama dengan membuat mendoan, cuma beda di bahan dasarnya aja karena yang satu pakai tempe sedangkan satunya pakai gembus (ya iyalah yaaaa.... kalau tahu goreng ya pasti bahan dasarnya tahu dong..... semua orang juga tahu !! :)  )







langsung aja ke resepnya yaaa.....




GEMBUS GORENG
 ala dwek



bahan :
gembus (jumlahnya sesuai selera), potong-potong sesuai selera (mau kotak atau segitiga)
tepung terigu * sesuaikan dengan banyaknya gembus*
telur
daun bawang, iris (tebal tipisnya sesuai selera aja)
air secukupnya
minyak , untuk menggoreng

bumbu  (haluskan) :
garam
kunyit 
ketumbar
bawang putih

cara membuat :

campur tepung terigu, bumbu halus dan telur, aduk, kemudian tambahkan air secukupnya (tingkat kekentalannya suka-suka aja) , campur dan aduk hingga rata (usahakan sudah tidak ada adonan yang bergerindil) dan jangan lupa tes rasa.
jika dirasa sudah sesuai dengan selera, masukkan potongan daun bawang, aduk hingga rata, kemudian masukkan potongan gembus, aduk pelan hingga gembus tertutupi adonan tepung.
goreng di minyak panas hingga matang dan sajikan dengan cabe rawit dan minuman hangat untuk teman santai  :) .

kalau cara aku....
gembusnya aku rendam dulu di campuran air garam dan bawang putih supaya gembusnya juga berasa (agak asin), tidak tawar.


dan gembus goreng ini aku sertakan di IFP-nya mbak Tata , semoga melalui ajang ini, gembus bisa semakin dikenal lagi.
makasih ya mbak Tata cantik..... :)











prol tape kismis



maaf ya teman-teman kalo kali ini aku posting prol tape lagi...   ^_^
bukannya apa-apa siiyy... kali ini aku bikin prol tape-nya dalam rangka menghabiskan stock kismis yang aku pake beberapa waktu yang lalu...







untuk resep aslinya bisa klik disini , sedangkan resep yang biasa aku bikin udah aku sesuaikan dengan stock di dapur dwek alias bisa tengok kesini  dan cuma aku taburi kismis aja.







Rabu, 06 Juni 2012

tape bakar







tape... merupakan favorit keluargaku, mulai dari aku, ibundaku hingga keponakanku...
tapi kayaknya bosen juga kalo ada tape selalu dibikin prol tape terus...
kalo aku sih enggak karena prol tape itu mengenyangkan dan merupakan cemilan yang murah meriah, tapi pasti teman-teman bosen baca postingan prol tape terus kaaan.... ??? :)


duluuuu... beberapa tahun yang lalu sewaktu pak Triyono masih jadi driver di kantor sering ke Jakarta bersama pak Triman untuk ambil barang orderan di beberapa supplier.
aku sering pesan peyeum tapi beliau tidak pernah mau aku kasih uang, alias aku dioleh-olehin peyeum, katanya sih... istrinya juga nitip beli, heheheee....  alhamdulillah yaaa.....
dulu pak Tri kasih tau kalo peyeum ini enaknya dibakar / dipanggang di wajan dadar trus tengahnya dikasih meises, tapi berhubung aku males dan waktu itu belum suka cooking & baking, jadi yaaa... aku makan biasa aja karena memang pada dasarnya peyeum kan sudah enak & manis, berbeda dengan tape yang dijual di pasar-pasar itu....

tapi beberapa waktu yang lalu, sempet jalan-jalan ke blognya mbak Tika Hapsari Nilmada, koq ada tape bakar ini, jadi mikir... 'ternyata bener yang dikasih tau pak Tri dulu tentang tape bakar yaaa...' dan jadilah aku mencoba untuk membuatnya.








kalo temen-temen pengen tau aslinya, silakan aja meluncur Cemplang Cemplung aja yaaa... sedangkan  yang aku buat ini telah aku modifikasi sesuai dengan kesukaan aku karena aku tambahi dengan keju chedar parut, meises warna-warni dan aku coret dengan SKM...