sego liwet di Solo dengan sego liwet di Semarang atau yang lebih dikenal dengan nasi ayam ini rasanya cukup berbeda untuk lidahku..
aku lebih sreg / cocok dengan sego liwet dari Solo dibandingkan sego liwet nya Semarang, kota termpat aku lahir dan tinggal selama ini :)
sepertinya, nasi ayam Semarang ini beda rasa banget dengan sego liwet Solo, terutama untuk sayurnya.
beberapa bulan yang lalu, kami sekeluarga pergi mengantar ibu ke Solo untuk 'nyekar' ke makam eyang-eyangnya ibunda dengan agenda utama untuk membeli sego liwet di rumah keluarga besar kami di daerah Banaran, Talang Baru - Solo yang sedang dikontrakkan.
penjual sego liwet yang sego liwetnya enak bagi kami sekeluarga ini sudah bertahun-tahun berjualan di depan rumah keluarga kami sehingga hubungan kami sudah seperti keluarga sendiri.
meskipun harga sepincuknya (piring yang terbuat dari daun) relatif sangat murah (Rp. 1.500 - Rp. 2.000,- tanpa lauk pauk), tetapi jika kami membeli sego liwet untuk sarapan, terkadang beliau tidak mau dibayar, mungkin karena beliau sudah diijinkan berjualan di depan pagar rumah kami tanpa harus membayar apapun yaaa...
seperti inilah tampilan sego liwet Solo yang biasa mangkal di depan rumah keluargaku dan menjadi langganan & favorit kami sekeluarga.
sepincuknya ini dibandrol Rp. 5.000,- lengkap dengan lauk pauknya....
tidak hanya sego liwet aja yang dijajakan , tetapi ada juga jajanan pasar lainnya seperti cenil, gendar dan lain-lain.
kebetulan gendar kota Solo dengan gendar Semarang juga berbeda sekali, baik dari tekstur dan cara penyajiannya.
jika gendar Solo disajikan bersama dengan juruh (gula jawa yang dicairkan), sedangkan di Semarang biasanya gendar dinikmati dengan pecel atau kelapa parut biasa bagi yang suka :) .
seperti inilah gendar Solo tersebut.....
sedangkan es coklat adalah es yang terbuat dari serutan es batu, ditambah dengan santan dan diberi coklat.
nggak tau kenapa diberi nama es coklat, apa mungkin karena pakai coklat yaaa.... :)
nggak tau juga, pokoknya waktu aku tanya sama penjualnya apa nama es ini, beliau menjawab 'es coklat,' heheheheeeeee.....
es coklat ini biasa mangkal di perempatan Penumping, penjualnya pakai gerobak dan tidak hanya menjual es coklat aja tetapi juga ada aneka gorengan dan mangkalnya di bawah pohon besar.
seplastik es coklat ini kalau nggak salah harganya Rp 1.000,- makanya cukup banyak pembeli yang singgah di gerobak es coklat ini karena harganya yang relatif murah.
yaaa... kuliner di kota Solo memang terkenal murah dan beraneka ragam, tinggal perut kita aja cukup muat atau tidak untuk mencoba semuanya... heheheeee....