kue biji... aku mengenal kue biji ini pertama kalinya dari saudaraku yang akrab aku sapa dengan panggilan 'Mamak' karena ke-9 putranya memanggil beliau dengan sebutan demikian.
sekilas cerita tentang Mamak atau Mak Doel...
nama asli beliau sebenarnya adalah Ngatiyem, berasal dari Yogyakarta. menikah dengan pria yang bernama Abdurrachman, yang akrab aku sapa dengan panggilan 'Pakde Doel, ' merupakan seorang kontraktor yang terkenal pada jaman itu, sehingga menjadi orang paling kaya di kampungku. :)
Mamak sebenarnya orang lain bagi aku dan keluargaku, namun karena pada saat orang tuaku pengantin baru, beliau berdua mengontrak rumah di depan rumah Mamak hingga aku berumur 6 tahun.
kebetulan kedua orang tuaku bekerja, jadi pada saat beliau bekerja, aku dan kakakku selain diasuh oleh kedua pembantu kepercayaan orang tua kami juga diasuh oleh keluarga Mamakku, sehingga aku dan kakakku sudah seperti anaknya sendiri karena kebetulan ke-9 anaknya laki-laki semua dan pada saat itu 3 orang cucunya juga laki-laki semua :D.
menurut cerita anak-anak beliau, waktu aku masih kecil, pengasuh kakakku sangat sayang kepada kakakku, sehingga jika aku lapar ingin makan tetapi kakakku belum makan, aku nggak boleh makan dulu, maka jika aku menangis minta makan siang, pengasuhku selalu berlari ke rumah Mamak untuk meminta sepiring nasi untuk makan siangku :)
dan karena agama yang kuat pada keluarga Abdurrachman ini, maka pada masa kecilku, pakde Doel ini membuat sebuah Taman Kanak-kanak di daerah tempat tinggalku dan hingga sekarang TK rintisan pakde Doel ini terkenal dengan TK Aisyiah Bustanul Athfal XX Semarang.
semoga Alloh swt selalu memberikan pahala tanpa putus kepada beliau , amiiin...
kembali lagi ke kue biji...
kalau tidak salah, kue biji ini berasal dari daerah selatan (Magelang, Yogya dan sekitarnya) karena jika lebaran tiba, saudaraku yang berasal dari daerah tersebut selalu membuat kue biji ini.
kue biji ini rasanya biasa saja karena terbuat dari bahan yang sederhana juga bahkan tanpa mikser tapi rasanya cukup membuat kangen , mungkin karena jarang dan bukan seperti kue-kue kebanyakan yaaa...
aku bisa membuat kue biji ini juga karena Mamak, karena ketika selepas SMA dan usia Mamak sudah cukup tua sehingga beliau tidak sanggup lagi untuk membuat kue biji pada saat lebaran tiba, maka aku selalu dipanggil ke rumahnya untuk membuat kue biji bersama Ririn, salah seorang cucu perempuan Mamak yang rumahnya di depan rumah beliau dan dari situlah kemudian aku bisa membuat kue biji sendiri.
oya, kebetulan tanggal 16 Desember 2011 yang lalu Mamak telah meninggal dunia di usia sekitar 95 tahun (Al Fatikhah untuk Mamak) dan lebaran di tahun 2012 inilah aku beserta seluruh keluarga besar Mamak merayakan lebaran tanpa Mamak untuk pertama kalinya, maka... untuk tetap selalu mengingat beliau aku membuat kue biji ini pada saat lebaran kemarin karena di setiap lebaran, aku dan keluargaku selalu berkunjung ke rumah Mamak untuk sungkem kepada beliau dan pada saat itulah aku bisa menikmati kue biji yang selalu terhidang diantara kue-kue modern lainnya, meskipun sudah bukan Mamak sendiri yang membuat.
mau tahu bagaimana cara membuatnya ??
cekidot yaaa...
KUE BIJI
versi dwek
bahan :
1 kg tepung terigu
200 gr margarine
2-3 butir telur
400 gr gula atau sesuaikan manisnya
garpu , untuk mencetak
minyak goreng , untuk menggoreng
cara membuat :
aduk semua bahan hingga tercampur rata.
ambil sedikit adonan, letakkan di bagian belakang garpu , ratakan sambil tekan sedikit, gulung.
lakukan hingga adonan habis, goreng hingga matang.
mudah sekali bukan cara membuatnya ??
kalau teman-teman masih bingung bagaimana cara mencetaknya, berikut saya sertakan step by stepnya yaaa....
sekedar info aja...
tangan dan jempol di atas yang lagi kerja bikin kue biji itu tangan aku lho....
ternyata jari jemariku cukup bagus juga yaaa... wkwkwkkkk........
berikut kue biji yang sudah jadi
sebenarnya kue biji ini enak juga dinikmati di waktu luang sebagai camilan , tidak hanya di saat lebaran saja.