Selasa, 29 April 2014

tahu campur surabaya


dulu selepas lulus SMA aku sering banget ke Surabaya dan pernah diajak oleh kakak sepupu makan tahu campur di daerah pasar, tapi aku lupa pasar apa namanya...
saat itu yang ada dalam pikiranku adalah tahu campur Semarang dan awalnya aku agak malas sewaktu diajak beli karena aku kurang begitu suka dengan tahu campur Semarang, tetapi setelah disajikan.. tahu campur Surabaya dengan tahu campur Semarang berbeda sekali karena tahu campur Surabaya memakai kuah dan daging sedangkan tahu campur Semarang menggunakan sambal kacang.
dan ternyata aku langsung menyukai tahu campur Surabaya...

setelah beberapa puluh tahun tidak berkunjung ke Surabaya, rasa dan penampakan tahu campur tersebut masih kebayang-bayang dan kebetulan saat 2 tahun yang lalu ke Surabaya, keinginan pertama yang harus dipenuhi adalah makan tahu campur...
tapi sayangnya saat membeli tahu campur itu bukan di pasar yang dulu aku pernah beli, tetapi di tempat lain yang katanya enak, tapi ternyata nggak enak...
kuahnya nggak seger seperti yang aku makan pertama dulu itu di pasar....





daripada penasaran, maka aku bikin sendiri aja tahu campur Surabaya dengan bermodalkan resep dari majalah Sedap edisi khusus, tapi ternyata rasa dan penampakannya tidak seperti tahu campur di pasar itu...
kecewa untuk yang kedua kalinya, huuhuhuhuuuuu.....
setelah cerita dengan kakak sepupu yang tinggal di Surabaya... ternyata resep yang aku pakai tidak seperti yang dijual, pantesan koq rasanya tidak seperti yang aku makan di pasar...

bagi yang ingin tahu resep tahu campur Surabaya versi majalah Sedap, berikut  aku tuliskan resepnya yang aku ambil dari majalah Sedap edisi Masakah Jawa dan Sumatera dengan penyesuaian dari Dapur Dwek



Tahu Campur Surabaya


bahan :
2 buah tahu , goreng, potong-potong
200 gr taoge, seduh dengan air panas
100 gr daun selada, potong-potong
100 gr mie telur, seduh dengan air panas
50 gr krupuk kanji , goreng
tomat , iris-iris  * tambahan dari Dwek *

bahan kuah :
400 gr sandung lamur, potong 1 cm
200 ml air
2 cm lengkuas, memarkan
3 batang serai , memarkan
7 lb daun jeruk purut, buang tulang daun
4 1/4 sdt garam
2 sdt gula pasir
4 sdm minyak , untuk menumis

bumbu halus :
12 butir bawang merah
2 siung bawang putih
3 buah cabai merah
3 cm kunyit, bakar
1,5 cm jahe
4 cm kencur
1 sdm ketumbar , sangrai
1 3/4 sdt jintan

bahan lento :
300 gr singkong, kukus, haluskan
2 siung bawang putih , haluskan
1/2 sdt garam

bahan sambal :
4 buah cabai merah
3 buah cabai rawit
1/2 sdt garam
1/4 sdt gula pasir
2 sdm petis
50 ml air





cara membuat lento :
aduk rata singkong, bawang putih dan garam, bulatkan lalu goreng dalam minyak panas hingga kecoklatan, sisihkan.

cara membuat kuah :
rebus air dan daging sandnung lamur sampai mendidih dan daging empuk, ukur kaldunya menjadi 1500 ml.
tumis bumbua halus,lengkuas, serai dan daun jeruk sampai harum, tuangkan ke dalam rebusan daging dan masak sampai matang, lalu angkat dan sisihkan.

penyajian :
tata taoge, selada, mie dan lento, tambahkan potongan tahu.
siramkan kuah panas
sajikan bersama taburan bawang goreng, kerupuk dan sambal.

* sewaktu aku makan di Surabaya yang terakhir kali, saat menikmati tahu campur ini bisa ditambahkan dengan poyah.


kebetulan bulan April ini monthly event  #33 di Pawon Ibu tentang Masakan Tradisional Tempo Doeloe, jadi sekalian aja postingan ini aku sertakan karena memang tahu campur Surabaya ini selalu membuatku rindu dengan Surabaya meskipun aku nggak tahu persis apakah tahu campur Surabaya ini termasuk kategori masakan tempo dulu atau bukan.... ^_^




enjoy it ^^



2 komentar:

Murlina Fitri mengatakan...

salam kenal mbak...kelihatan enak bgt ya

dapur dwek mengatakan...

salam kenal balik mbak...
iya mbak, tahu campur Surabaya ini bikin nagih...

Posting Komentar