Kamis, 18 Oktober 2012

sego liwet dan es coklat




sego liwet di Solo dengan  sego liwet di Semarang atau yang lebih dikenal dengan nasi ayam ini rasanya cukup berbeda untuk lidahku..
aku lebih sreg / cocok dengan sego liwet dari Solo dibandingkan sego liwet nya Semarang, kota termpat aku lahir dan tinggal selama ini :)
sepertinya, nasi ayam Semarang ini beda rasa banget dengan sego liwet Solo, terutama untuk sayurnya.

beberapa bulan yang lalu, kami sekeluarga pergi mengantar ibu ke Solo untuk 'nyekar' ke makam eyang-eyangnya ibunda dengan agenda utama untuk membeli sego liwet di rumah keluarga besar kami di daerah Banaran, Talang Baru - Solo yang sedang dikontrakkan.

penjual sego liwet yang sego liwetnya enak bagi kami sekeluarga ini  sudah bertahun-tahun berjualan di depan rumah keluarga kami sehingga hubungan kami sudah seperti keluarga sendiri.
meskipun harga sepincuknya (piring yang terbuat dari daun)  relatif sangat murah (Rp. 1.500 - Rp. 2.000,- tanpa lauk pauk), tetapi jika kami membeli sego liwet untuk sarapan, terkadang beliau tidak mau dibayar, mungkin karena beliau sudah diijinkan berjualan di depan pagar rumah kami tanpa harus membayar apapun yaaa... 

seperti inilah tampilan sego liwet Solo yang biasa mangkal di depan rumah keluargaku dan menjadi langganan & favorit kami sekeluarga.
sepincuknya ini dibandrol Rp. 5.000,- lengkap dengan lauk pauknya....






tidak hanya sego liwet aja yang dijajakan , tetapi ada juga jajanan pasar lainnya seperti cenil, gendar dan lain-lain.
kebetulan gendar kota Solo dengan gendar Semarang juga berbeda sekali, baik dari tekstur dan cara penyajiannya.
jika gendar Solo disajikan bersama dengan juruh (gula jawa yang dicairkan), sedangkan di Semarang biasanya gendar dinikmati dengan pecel atau kelapa parut biasa bagi yang suka  :) .
seperti inilah gendar Solo tersebut.....






sedangkan es coklat adalah es yang terbuat dari serutan es batu, ditambah dengan santan dan diberi coklat.
nggak tau kenapa diberi nama es coklat, apa mungkin karena pakai coklat yaaa.... :)
nggak tau juga, pokoknya waktu aku tanya sama penjualnya apa nama es ini, beliau menjawab 'es coklat,' heheheheeeeee.....





es coklat ini biasa mangkal di perempatan Penumping, penjualnya pakai gerobak dan tidak hanya menjual es coklat aja tetapi juga ada aneka gorengan dan mangkalnya di bawah pohon besar.
seplastik es coklat ini kalau nggak salah harganya Rp 1.000,-  makanya cukup banyak pembeli yang singgah di gerobak es coklat ini karena harganya yang relatif murah.






 yaaa... kuliner di kota Solo memang terkenal murah dan beraneka ragam, tinggal perut kita aja cukup muat atau tidak untuk mencoba semuanya... heheheeee....



Selasa, 16 Oktober 2012

soto Lamongan ala Semarangan :)






mengapa saya beri judul 'Soto Lamongan ala Semarangan ?'
Yaaa... karena sebenarnya saya sama sekali belum pernah makan soto lamongan, tetapi hanya mencicipi sesendok aja waktu saya ke Surabaya bulan April lalu.
sewaktu saya mencicipi soto lamongan tersebut, rasanya enak sekali tetapi saya cukup susah menjumpai penjual soto lamongan di Semarang, kebanyakan yang jual soto di Semarang ya soto Semarangan yang terkenal cair dan bening itu :), sedangkan di rumah, Ibunda biasa memasak soto Madura, naaa lhoooo...... :D

karena pengen banget ngerasain soto lamongan, maka ketika ada event yang bertema 'Soto Nusantara' di Pawon Ibu, sebuah grup di Facebook dimana aku bergabung menjadi anggotanya, maka aku membuat soto lamongan saja, meskipun aslinya soto lamongan seperti apa aku belum tahu detailnya :(

untuk resep soto lamongan ini, aku contek dari majalah Sedap Edisi Khusus, meskipun hasil akhir dari soto lamongan ini aku nggak tau mirip atau tidak dengan soto lamongan aslinya :D.
karena kebiasaan setiap makan soto itu selalu ada lauk pauknya (tahu, tempe, perkedel, sate dan lain-lain), maka soto lamongan ini aku sajikan pula dengan lauk pauk seperti yang biasa aku jumpai di warung soto di Semarang dan entah soto lamongan sendiri memakai lauk pauk tersebut atau tidak , heheheeee.....





berikut resep soto lamongan versi dapur dwek....



Soto Lamongan ala Semarangan
resep asli dari majalah Sedap Edisi Khusus


bahan :
ayam , potong-potong sesuai selera
air
cengkeh
lengkuas
daun jeruk, buang tulang daunnya
minyak , untuk menggoreng

bumbu halus :
bawang merah
bawang putih
jahe
kunyit, bakar
garam
kemiri, sangrai

pelengkap :
telur rebus  * dwek nggak pakai karena lupa :) *
tauge, seduh dengan air panas
kol , iris-iris
soun , seduh dengan air panas
jeruk nipis, iris
kecap manis

taburan :
bawang putih goreng
daun seledri  * dwek nggak pakai karena nggak suka :) *
daun bawang (onclang)  * versi dwek karena suka :) *








cara membuat :
cuci bersih ayam, kemudian masak bersama dengan air, lengkuas, daun jeruk dan cengkeh.
tumis bumbu halus hingga matang, masukkan ke dalam air rebusan ayam dan biarkan ayam empuk, matikan api.
ambil ayam dari air rebusan bumbu  kemudian goreng ayam hingga matang, suwir-suwir dan sisihkan.
tata soun, tauge dan kol di piring / mangkok, beri suwiran ayam , siram dengan kuah soto dan taburi dengan bahan taburan dan jangan lupa beri kecap sesuai selera serta kucuran air jeruk nipis.
sajikan bersama lauk tahu , tempe ,  sate, krupuk / emping jika ada   * kalau yang ini versi soto Semarangan :D *


note :
 * suwiran ayam juga bisa disajikan tanpa digoreng terlebih dahulu tetapi direbus saja kemudian disuwir-suwir.






Kamis, 11 Oktober 2012

putri salju keju



cookies ini sebenernya aku buat waktu mau lebaran kemarin, tapi baru sempet posting sekarang :)

waktu itu pengen banget ngerasain putri salju keju,rasanya seperti apa, matching atau tabrakan nggak rasanya... makanya dicobalah bikin putri salju keju ini....
menurut aku sih, rasanya enak-enak aja, nggak melulu manis, ada rasa-rasa asinnya meskipun masih kalah dengan rasa manisnya, tapi aku suka koq...
Anhar keponakanku yang paling kecil pun juga suka, meskipun pada awalnya waktu aku suruh nyicipin nggak mau... tapi setelah nyicipin dia lantas suka....
berangkat sekolah pun nggak mau kalau nggak bawa bekal putri salju keju, padahal kan masih puas abelum lebaran.... :( , tapi daripada nggak mau sekolah, ya sudah dibawakanlah putri salju barang 3 biji karena memang nggak boleh bawa bekal selama bulan puasa meskipun masih TK   :D





resepnya aku masih pakai resep lama tanpa penggunaan telur karena cocok banget dengan rasanya, cuma aku tambahkan keju barang 50-75 gr aja....









sedangkan yang di bawah ini adalah kastengel yang aku bentuk seperti bulan sabit cuma di pinggirannya ada lekukannya....




untuk resep kastengelnya sendiri bisa klik di sini.


sedangkan yang di bawah ini adalah kasbrown yang menjadi favorit di rumah.
untuk resepnya silakang klik ini :)






silakan dicoba ya temans.....


Selasa, 09 Oktober 2012

ananas taart (gagal) :(



ceritanya siiiyy pengen nyoba bikin ananas taart utawa nastar yang guede buanget itu lho....
soalnya dulu sewaktu masih bocah, sewaktu lebaran pernah dikirimin tetangga seperti itu, rasanya uwenak banget dan kebayang hingga sekarang... :)
makanya waktu sekarang udah sering bikin kue, pengen banget bisa bikin seperti itu, tapi sayangnya gagal :(

adonan dasarnya sih aku dari nastar, cuma ngegiling adonannya terlalu tebal dan yang bikin salah lagi sewaktu ngoven udah langsung aku beri selai, jadi pada saat pengovenan yang memakan waktu cukup lama, selainya menjadi agak kering... :(

waktu itu aku buat 2 model dari adonan nastar yang sama, yaitu bulat biasa dan pake loyang pie dan kesemuanya ga sukses teman-teman, hiiiksss.....

seperti ini nih ananas taartku yang gagal.....  :(







aaah.... sayang yaaa....
lain kali harus dikerjakan dengan sepenuh hati agar berhasil :)



Senin, 08 Oktober 2012

chicken penne rigate with simple bolognaise sauce






biasanya sih masakan pasta yang aku buat adalah makaroni , lasagna dan spaghetti, tapi pengen juga nyobain pasta penne ini.....

cuma sayangnya, Zaza keponakanku yang tertua ga suka dengan penne ini karena dia lebih suka spaghetti, alhasil ketika aku bikin penne ini, cuma akulah yang menghabiskannya  :D

penne yang aku bikin kali ini dengan simple saus bolognaise dan ayam bukan daging karena kebetulan disesuaikan dengan stock yang ada di dapur dwek, maka jadilah chicken penne with simple bolognaise sauce ala chef dwek ini...  :)





Chicken Penne Rigate with Simple Bolognaise Sauce
ala chef dwek


bahan :
penne rigate , rebus sesuai instruksi di kemasan
daging ayam, potong-potong / cincang


bahan sauce bolognaise :
bawang bombay , cincang
tomat
saus tomat
oregano & basil  *dwek beli sudah campur oregano dan basil*

garam
merica *dwek pakai merica halus*
minyak
air secukupnya

cara membuat :
rebus tomat kemudian kupas kulitnya dan cincang.
panaskan minyak di wajan, tumis bawang bombay hingga harum.
masukkan daging ayam cincang, masak hingga berubah warna.
tambahkan tomat yang sudah dicincang dan saus tomat, tambahkan air dan garam , merica serta oregano, masak hingga tingkat kekentalan yang diinginkan.

cara penyajian :
taruh penne di piring, siram dengan saus bolognaise.



* berhubung tidak semua keluargaku suka penne, maka penne tidak aku campur dengan saus bolognaise-nya karena bisa juga disantap dengan spaghetti. *
* untuk daging ayam bisa diganti dengan daging ataupun sosis, suka-suka kita aja yaaa.... *







oya, entry penne ini aku ikutsertakan di event-nya 'Masak Bareng Yuuk!!!' yang kebetulan, baru sekali ini aku ikuti dengan tema 'PASTA.'






Senin, 01 Oktober 2012

cenil


pengen banget membuat jajanan tradisional yang semasa kecil sering banget aku beli di pasar, salah satunya adalah cenil.

resep asli cenil aku liat masih di Hesti's Kitchen dan aku bikin plek dengan resep aslinya.

berikut, aku tuliskan lagi resepnya yaaaa.....






Cenil
resep asli lihat disini


 Bahan :
250 gr tepung sagu tani
130 ml air mendidih
1/2  butir kelapa parut
1/2  lembar daun pandan
garam sedikit
pewarna menurut selera   *dwek pakai warna merah, hijau, coklat dan putih *
air untuk merebus

Cara membuat :
Campur kelapa parut dengan sedikit garam, aduk rata, kukus bersama daun pandan sekitar 15 menit, angkat, sisihkan.
Didihkan 130 ml air. Ambil 1 sdm tepung sagu tani, larutkan dengan 3 sdm air biasa, lalu tuangkan ke air yang mendidih tadi sambil diaduk cepat sampai kental. Angkat.
Masukkan sisa tepung sagu tani, aduk dengan tangan sampai adonan kalis dan dapat dibentuk.
Bagi 2 atau 3 adonan, beri sedikit pewarna, uleni sampai warna merata, bentuk adonan sebesar kelingking atau sesuai selera.
Didihkan air, rebus adonan tadi sampai mengapung dan matang, angkat.
Gulingkan dalam kelapa parut dan taburi gula pasir secukupnya.

 *  bisa juga cenil ini disajikan dengan taburan kelapa dan juruh (sirup gula jawa).