Senin, 11 Maret 2013

bubur manado (Tinutuan)







duluuu... sekali kira-kira aku masih SD kelas 3 atau berapa lupa, aku pernah sekali makan bubur manado ini buatan Mamak (budeku) dan rasanya enak banget, setelah itu hingga sekarang aku nggak pernah makan bubur manado lagi, jadi belakangan setiap kali melihat resep beserta gambar dari bubur manado  rasanya pengen banget makan bubur manado.

awalnya ragu juga waktu mau bikin Bubur Manado ini karena sudah pasti orang serumah nggak ada yang doyan, mengingat penyajiannya sudah seperti ini... tapi berhubung kepengen banget dan di Semarang jarang atau bahkan mungkin sama sekali tidak ada yang menjual bubur manado ini, akhirnya bikin sendiri aja  dengan porsi yang sekiranya perutku cukup untuk 'menampungnya,' heheheee...






Bubur Manado ini berbeda sekali cara pengolahan / pembuatan dan penyajiannya dengan bubur yang banyak beredar di Semarang, khususnya di Jawa Tengah karena bubur yang di Semarang , meskipun dalam satu porsi banyak banget macam / bahannya, tetapi pengolahannya terpisah satu dengan yang lain, sedangkan bubur manado ini , baik bahan maupun cara pengolahannya dicampur menjadi satu, sehingga penampakannya agak sedikit 'hiii' bagi orang Semarang kebanyakan terutama keluargaku yang asli Jawa Tengah (Solo) ini.





bubur Manado (Tinutuan) yang aku buat ini resepnya merujuk dari Sajian Sedap  dan benar saja ketika bubur manado buatanku matang, mereka tidak doyan, cuma keponakan perempuanku satu-satunya ~ Zaza mencicipi 1 sendok makan , itupun karena dia lapar sepulang sekolah :D dan kebetulan sewaktu mencicipi pas yang ada daun kemanginya , jadi dia menolak untuk makan lagi, sedangkan Ibundaku yang selalu setia menjadi 'tukang icip' sejatiku hanya mencicipi seujung sendok makan saja dan parahnya lagi keponakan lelakiku ~ Didiet yang masih kelas 1 SMP dan berkeinginan untuk melanjutkan ke SMK jurusan Tata Boga supaya bisa menjadi Chef ini sempat protes ketika melihat 'penampakan' dari bubur manado ini dan katanya 'aku ini ngawur dan jorok sekali karena memasak dengan cara seperti itu (semua bahan dicampur menjadi satu dengan hasil sedemikian rupa), ' padahal memang seperti itulah 'wujud' dari bubur manado itu :D

maklumlah... anak-anak jaman sekarang jarang sekali atau bahkan hampir tidak mengenali lagi masakan tradisional dari daerah lain di Indonesia, karena mereka sekarang lebih mengenal masakan cepat saji atau masakan dari 'luar' lain yang banyak dijajakan bahkan hingga di sekolah-sekolah, sehingga beruntung sekali ketika   IDFB  mengadakan event rutin bulanannya dan kini di challenge #9  ini mengangkat tema  'Congee atau Porridge (Bubur),' semoga event ini dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan masakan dari berbagai daerah lain di Indonesia, yang mungkin saat ini sedikit banyak sudah mulai ditinggalkan dan jarang ditemui lagi.
terus terang saja, saya sendiripun juga masih sedikit sekali pengetahuan tentang masakan asli daerah lain di Indonesia yang mungkin kurang populer karena hanya dikenal di daerah tersebut, tidak sampai keluar daerah atau keluar pulau.


berikut resep dari Bubur Manado (Tinutuan) yang aku buat yaaaa....




Bubur Manado
resep asli dari Sajian Sedap, yang sudah disesuaikan dengan dapur dwek


bahan  :
150 gram beras
1750 ml air
1 1/2  sendok teh garam
100 gram labu kuning, potong kotak   * dwek nggak pakai *
50 gram ubi jalar, potong kotak
1 buah (100 gram) jagung manis, sisir
25 gram daun kangkung
25 gram daun bayam
3 lonjor (30 gram) kacang panjang, dipotong 2 cm    * dwek nggak pakai *
1 tangkai daun kemangi
20 gram daun melinjo muda   * dwek nggak pakai *

bahan sambal tomat :
cabai merah
bawang merah
tomat
garam
sedikit air jeruk nipis







bahan pelengkap :
150 gram ikan gabus asin, goreng, potong kotak   * dwek pakai ikan asin peda *


cara membuat :
rebus beras, garam dan air sambil diaduk sampai setengah matang.
masukkan labu kuning, ubi jalar dan jagung manis, masak sampai 3/4  matang.
tambahkan kangkung, bayam dan daun kemangi, masak sampai matang tetapi sayuran jangan terlalu lembek / layu.

sambal :
uleg semua bahan hingga tingkat kehalusan yang diinginkan, beri air perasan jeruk nipis.

sajikan bubur manado dengan pelengkap ikan gabus asin dan sambal.


dan segini nih porsi bubur manado buatanku yang aku makan sendiri hingga kenyangnya dari siang hingga malam hari :D






gimana nggak kenyang ya... bubur yang sarat gizi ini kan terbuat dari beras dan bermacam sayuran yang dimasak menjadi satu, sehingga begitu kita menikmati satu piring... kenyangnya akan terasa awet sehingga berbeda sekali jika kita menikmati bubur di Jawa seperti bubur ayam, bubur sayur atau bubur-bubur yang lain.

nggak percaya ? silakan buktikan sendiri deh.... :D
dan ini adalah masakan bubur pertamaku karena biasanya kalau membuat bubur gurih aku selalu minta tolong Ibunda yang membuat / memasaknya :)
Yes !!! ternyata dwek iso masak bubur :D










2 komentar:

Indonesia Eats mengatakan...

Baru bs liat secara utuh setelah diremove pop-ups blockernya. Kyknya blognya ada pop upnya. Btw dulu jaman masih tgl di Bogor suka diketawain ama temen2 yg asal pulau Jawa gr2 suka pesen bubur ayam pake sayurannya baso. Secara si mamang di kampus jualannya baso ama bubur ayam. Jadinya krn suka merasa gak seimbang krn gak ada sayurannya suka minta sayuran dr baso. Tapi temen2 di luar pulau Jawa cuek aja.

dapur dwek mengatakan...

kebiasaan orang Jawa yang suka 'sederhana' dalam hal apa aja, termasuk makanan ya mbak peppy :D

Posting Komentar